BAB I
PENDAHULUAN
Belajar merupakan proses ngajar mengajar yang di bantu oleh sistem yang berlaku. Sistem pembelajaran yang ada di negeri ini telah mengalami beberapa perubahan, yang tujuannya tidak lain yaitu untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses belajar. Namun sistem yang dianggap ideal sekalipun pasti mengalami perubahan apabila di hadapkan dengan zaman dan subyek yang berbeda. Sehingga adaptasi mutlak diperlukan ataupun perubahan yang bersifat radikal sekalipun bisa diperlukan.
Hal ini juga yang mendasari perubahan sistem yang berlaku dalam dunia pendidikan. Di karenakan untuk menyesuaikan dengan zaman dan kebutuhan yang dihadapi. Salah satu sistem pendidikan tersebut adalah sistem yang dikenal dengan sebutan IDI (Intructional Development Institute). Yang sudah tidak digunakan lagi dalam dunia pembelajaran kita.
BAB II
MODEL PEMBELAJARAN
INTRUCTIONAL DEVELOPMENT INSTITUTE (IDI)
Model IDI dikembangkan oleh University Consortium For Intruktional Development and Tecknologi (UCIDT), yang beranggotakan beberapa Universitas di Amerika Serikat.
Pada model IDI terdapat tiga tahapan besar yang harus dilakukan dalam merancang model pengaharan (define), pengembangan (develop), dan evaluasi (evaluate). Dan pada setiap tahapan besar dibagi lagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut :
a. Define (Penentuan)
Langkah-langkah penentuan meliputi :
1) Identifikasi masalah
Identifikasi masalah diawali dengan menentukan tingkat kebutuhan siswa akan kebutuhan pengalaman belajar yang akan diberikan. Dari perbedaan apa yang ada sekarang dengan apa yang diharapkan dapat diketahui masalahnya. Dan ketika sudah diketahui masalahnya maka kita menentukan tujuan dan alternative pemecahan masalah.
2) Analisis Latar
Dalam model perencaan pengajaran model IDI adalah analisis terhadap hal-hal berikut :
a) Karakteristik siswa
Karakteristik siswa berbeda antara siswa satu dengan siswa yang lainnya baik dalam hal bakat, minat, potensi, motivasi, tingkat kecerdasan intelektual maupun tingkat kecerdasan emosional. Melihat karakteristik yang berbeda-beda maka program, pengelolaan dan pendekatan pengajaran juga harus memperhatikan segi-segi perbedaan tersebut termasuk sistem instruksional yang dikembangkan.
b) Kondisi
Kondisi adalah keadaan lingkungan baik fisik mapun social yang ada di sekitar siswa dan sekitar sekolah. Semuanya harus diperhatikan dengan cara seksama dan cermat agar tidak menjadi hambatan dalam kegiatan pengajaran, tetapi sebaliknya semuanya diuapayakan dapat memeberikan dukungan terhadap kegiatan pengajaran.
c) Sumber-sumber yang relevan
Sumber-sumber belajar baik yang dirancang maupun tidak dirancang, baik human maupun non-human semuanya harus di manfaatkan secara baik dan optimal.
d) Pengelolaan organisasi
Pengembangan model perencanaan pada dasarnya bagaimana mengorganisasikan pekerjaan apa yang harus dikerjakan, siapa saja yang akan mengerjakan, siapa yang mengerjakan dan kapan serta dimana model perencanaan pengajaran harus dikerjakan atau dibuat.
b. Develop (pengembangan)
Langkah-langkah pengembangan meliputi sebagai berikut :
1) Identifikasi tujuan
Yang dimaksudkan di sini identifikasi tujuan pengajaran mulai dari tujuan instruksional umum (kompetensi dasar) yang disebut juga terminal object dan kemudian dijabarkan menjadi tujuan instruksional khusus dan disebut juga behavioral objectives (indikator pembelajaran). Tujuan instruksional khusus atau indicator hasil belajar sangat diperlukan dalam pengembangan model instruksional. TIK (indicator hasil belajar) diperlukan karena :
a) Membantu siswa dan guru memahami dengan jelas apa-apa yang diharapkan sebagai hasil dari suatu kegiatan pengajaran dan pembelajaran.
b) Tujuan Instruksional Khusus (indicator pembelajaran) merupakan kerangka materi pelajaran yang kita berikan.
c) Tujuan indicator khusus (indicator pembelajaran) merupakan ukuran perubahan tingkah laku yang harus diperhatikan oleh siswa.
2) Penentuan dan pemilihan metode
Metode sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai ukuran dalam memilih dan menggunakan metode mengajar adalah:
a) Urutan/ isi bahan mata pelajaran yang akan disajikan,
b) Bentuk dan tempat kegiatan yang akan dilakukan,
Dalam penentuan metode termasuk didalamnya metode pengajaran yang dipilih dan disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi pembelajaran yang ada dan tercipta.
3) Penyusunan protipe
Pada tahap ini protipe model perencanaan pengajaran dikembangkan sesuai tujuan instruksional yang telah dirumuskan. Dan harus ada relevansi antara tujuan instruksional khusus dengan bahan pengajaran.
c. Evaluate (evaluasi)
Langkah-langkah evaluasi meliputi :
1) Tes uji-coba
Uji coba bisa dilakukan terhadap teman-teman guru atau mahasiswa sebagai, bisa juga langsung terhadap siswa sebagai sampel. Ujicoba dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan serta efektivitas dan efisiensi program pengajaran yang telah disusundan dibuat.
2) Analisis hasil
Setelah di ujicobakan kemudian dianalisis berkenaan tiga hal sebagai berikut :
a) Apakah tujuan pengajaran yang ditetapkan telah tercapai?, bila tidak tercapai apakah rumusan tujuan yang telah dibuat sudah cuku operasional atau belum.
b) Apakah metode/teknik atau pendekatan dan sumber belajar yang digunakan sudah sesuai dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang telah dirumuskan, mengingat adanya perbedaan karakteristik pada diri siswa.
c) Apakah terdapat kesalahan dalam pembuatan instrumen evaluasi. Dan apakah hal-hal yang perlu dievaluasi secara keseluruhan dengan baik dan benar.
BAB III
KESIMPULAN
Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang sangat baik, pada zamannya. Yang memiliki banyak kelebihan yang terkandung didalamnya selain kekurangan tentunya. Karena setiap model yang berlaku tidak akan lepas dari kekuarangan dan kelebihan yang ada begitupun dengan sistem IDI ini.
Akan tetapi sistem ini juga masih dapat kita pelajari untuk dijadikan bahan perbandingan. Selian dapat diterapkan dalam metode pembelajaran yang tentunya tidak semua. Hanya beberapa saja yang dianggap masih relevan saja dan sesuai dengan kebutuhan.
Daftar Pustaka
Azra, Azumardi. 2007. Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta. Gaung Persada Press
Muslih, Mansur. 2007. KTSP. Jakarta. PT. Bumi Aksara
1 komentar:
Thankz,, :)
Posting Komentar