Islam agama yang mengajarkan umatnya untuk terus mencari ilmu. Bahkan didalam agama Islam tidak ada batasan waktu dalam menuntut ilmu. Berbagai perintah mencari ilmu dapat kita temui dalam literatur-literatur Islam. Yang jumlahnya mungkin ratusan atau bahkan ribuan, baik yang berupa Hadits Nabi atau bahkan Al-Qur’an sendiri.Namun perintah dan anjuran hanya tinggal lembaran teks dan hanya disampaikan begitu saja tanpa mengetahui maknanya.
Seakan-akan umat Islam tidak menyadari betapa pentingnya mencari ilmu itu. Seakan-akan mereka tidak memerlukan pendidikan (ilmu). Mereka lupa bahwa Islam mewajibkan umatnya untuk terus mencari ilmu, bahkan agama Islam itu dengan tegas sekali dalam mewajibkan mencari ilmu itu.
Seakan-akan umat Islam tidak menyadari betapa pentingnya mencari ilmu itu. Seakan-akan mereka tidak memerlukan pendidikan (ilmu). Mereka lupa bahwa Islam mewajibkan umatnya untuk terus mencari ilmu, bahkan agama Islam itu dengan tegas sekali dalam mewajibkan mencari ilmu itu.
Melihat kondisi tersebut, kita sudah dapat menyimpulkan kenapa umat Islam mengalami kemunduran. Bahkan tidak mungkin kemunduran yang dialami umat Islam terjadi pada setiap dimensi kehidupan. Baik ilmu pengetahuan, pendidikan, teknologi bahkan sudah menyentuh ahklak. Kalau sudah menyentuh dimensi ahklak kita tidak akan bisa membedakan antara muslim dan non-muslim.
Atas keprihatinan diatas akhir-akhir ini banyak penelitian dan pengembangan pemikiran dalam bidang pendidikan Islam. Yang bertujuan mengembalikan kejayaan Islam seperti masa Rasulullah dan Khalifah Ar- Rasyiddin. Mereka menginginkan pendidikan yang komprehensif, yang sejatinya pendidikan Islam merupakan pendidikan yang ideal. Karena merupakan langsung dari Tuhan pencipta alam semesta ini. Sehingga akan menghasilkan out-put yang sempurna dan berguna bagi nusa bangsa dan agama. Yang intinya menjadi manusia yang multi guna yang didasari dengan ahklak yang baik.
Penelitian Dan Pengembangan Pemikiran Pendidikan Islam
Ada dua kata dalam judul makalah ini yang merupakan substansi makalah. Kata yang pertama, penelitian dan yang kedua pengembangan pemikiran yang keduanya bertujuan untuk meperbaiki pendidikan Islam. Yang menjadi objek dari kedua kata tersebut. Penelitian adalah pemeriksaan yang teliti; penyelidikan . Sedangkan Pengembangan pemikiran adalah suatu cara para ahli dalam menemukan bentuk atau metode pendidikan yang tepat.
Penelitian yang dilakukan bermacam-macam akan tetapi mempunyai tujuan yang hamper sama. Namun penelitian dalam makalah ini akan dibatasi hanya pada penelitian yang berkaitan dengan pendidikan Islam. Macam-macam penelitian kalau digolongkan dapat dibagi dua, yaitu:a. Penelitian Kualitatif dan b. Penelitian Kuantitatif
Kegunaan dalam Pendidikan Islam
Berbagai penelitian yang dilakukan baik oleh perorangan maupun oleh kelompok (institusi) tentunya mempunyai kegunaan. Dengan dilakukan berbagai penelitian maka akan memudahkan para pengambil kebijakan dalam mengambil keputusan. Karena semakin banyak hasil dari penelitian baik yang berupa kualitatif atau kuantitatif akan menjadi dasar dalam penentuan kebijakan tersebut. Secara teori penelitian akan menghasilkan sebuah kesimpulan yang belum final. Dari kesimpulan ini akan menghasilkan sebuah wacana dan dari wacana akan menghasilkan diskusi-diskusi sehingga pada akhirnya akan menghasilkan sikap.
Pengembangan Pemikiran
Dalam setiap cabang atau bagian dari ilmu maka akan ada yang dinamakan dengan namanya tokoh yang paling berpengaruh atau berjasa dalam pengembangan pemikiran dalam dunia pendidikan. Begitupun dengan dunia pendidikan Islam, apa yang kita rasakan dan dilakukan oleh para pelaku pendidikan tidak lahir begitu saja. Tetapi merupakan sebuah hasil dari proses pemikiran yang cukup lama.
Tokoh-tokoh Pemikir Islam
Adapun tokoh-tokoh yang berjasa dalam Pengembangan Pemikiran Pendidikan Islam sangat banyak sekali. Kalau kita menyebutkan satu persatu maka tidak akan cukup dituangkan dalam makalah yang sangat sederhana ini. diantara tokoh yang berjasa dalam dunia pendidikan Islam yaitu sebagai berikut : Muhammad Abduh, Ibnu Tayimiyah, Imam Syafi’I, Imam Maliki, Imam Hambali, Imam Hanafi, Rosyid Ridho, Jamaluddin Al-Afgany, Muhammad bin Abdul Wahab, KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asyarie, dll.
Hasil Pemikiran
Hasil dari pemikiran para tokoh ini beragam sekali. Hal ini disebabkan berbeda pemahaman dalam memahami suatu ayat Al-Qur’an dan Al-Hadits. Ini dapat kita lihat dari hasil pemikiran para tokoh tersebut walaupun sumbangsihnya sudah tidak diragukan lagi. Ada yang berbentuk dalam sebuah kita ada yang berbentuk dalam sebuah organisasi. Kita dapat mengambil contoh hasil dari pemikiran M.Abduh dan Rosyid Ridho yang berupa Tafsir Al-Manar sedangkan hasil dari pemikiran KH.Ahmad Dahlan dan KH.Hasyim Asyarie berupa Organisasi Islam yang semakin besar yaitu Muhammadiyah dan NU.
Dari kedua contoh diatas kita dapat melihat bahwa tidak setiap pemikiran menghasilkan karya tertulis. Akan tetapi keduanya sangat saling berkaitan sekali dan tidak dapat dipisahkan. Sehingga akan saling melengkapi antara satu dan yang lainnya. Memang sejatinya manusia itu tidak ada yang sempurna, dan kita sulit menemukan kemampuan yang terkumpul dalam satu jiwa manusia saja.
Sumbangan untuk Pendidikan Islam
Hasil dari pemikiran para pemikir untuk kemajuan pendidikan Islam sangat kita rasakan. Baik yang berbentuk karya tulis ataupun organisasi, yang berbentuk karya tulis kita bisa membaca hasil pemikirannya dan mengamalkan sedangkan yang berbentuk sebuah organisasi kita dapat merasakan sumbangsihnya yang tidak kecil. Baik untuk bangsa dan negara sehingga tidak membedakan apakah muslim atau non-muslim
Pengembangan Pendidikan Islam
Dalam setiap karya yang dihasilkan oleh seseorang pasti ada yang melatar belakangi. Sehingga mendorong para ahli dan institusi untuk melakukan penelitian. Yang mempunyai tujuan untuk perbaikan keadaan pendidikan sehingga menghasilkan out-put yang diharapkan. Artinya menghasilkan sebuah hasil didikan yang sangat sempurna. Adapun yang melatar belakanginya adalah sebagai berikut :
Paradigma Formisme
Paradigma formisme mempunyai implikasi terhadap pengembangan pendidikan Islam yang lebih berorientasi pada keakhiratan, sedangkan masalah dunia dianggap tidak penting, serta menekankan pada pendalaman al-‘ulum al-diniyah (ilmu-ilmu keagamaan).
Paradigma Mekanisme
Paradigma mekanisme memandang kehidupan terdiri atas berbagai aspek, dan pendidikan dipandang sebagai penanaman dan pengembangan seperangkat nilai kehidupan, yang masing-masing bergerak dan berjalan menurut fungsinya, bagaikan sebuah mesin yang terdiri atas berbagai komponen atau elemen-elemen, yang masing-masing menjalankan fungsinya sendiri-sendiri, dan antara satu dengan yang lainnya bisa saling berkonsultasi atau tidak .
Paradigma Organisme
Paradigma Organisme bertolak dari paradigma bahwa pendidikan Islam adalah kesatuan atau sebagai sistem (yang terdiri atas komponen yang rumit) yang berusaha mengembangkan pandangan atau semangat hidup (weltanschauung) Islam, yang dimanifestasikan dalam sikap hidup dan keterampilan hidup yang Islami
Ketiga hal tersebut diatas lah yang melatar belakangi para ahli untuk melakukan penelitinan dalam bidang pendidikan agama Islam. Guna menemukan format yang sesuai dalam dunia pendidikan Islam. Di samping untuk lebih meningkatkan gairah dalam mencari ilmu umat Islam. Yang sejatinya kalau umat Islam semangat dalam mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan akan kembali kepada kejayaan kita.
Pendidikan Islam dalam konteks sekarang
Dalam konteks ini kita akan menjumpai betapa pendidikan Islam, yang segi kuantitas menunjukan perkembangan yang dinamis mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Secara fakta dilapangan memang menunjukan yang demikian akan tetapi ini berbanding terbalik dengan kualitas yang diharapkan. Banyak yang berharap dari pendidikan Islam dapat memperbaiki moral bangsa. Sejatinya semakin banyak pendidikan Islam maka semakin baik moral bangsa ini dan semakin maju. Adakah kesalahan dalam system pendidikan Islam. Kalau da
Daftar Pustaka
Muhaimin. 2001: Paradigma Pendidikan Islam. Bandung. PT. Rosda Karya
Muhaimin. 2006: Nuansa Baru Pendidikan Islam. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada
Nata, Abuddin.2001: Paradigma Pendidikan Islam. Jakarta. PT.Gramedia Widiasarana Indonesia
Ramayulis. : Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta.
Peorwadarminta, W.J.S.2005: Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta. PT.Balai Pustaka
Ini merupakan Makalah yang di sesuiakan...
0 komentar:
Posting Komentar