Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau di singkat IMM, adalah bagian dari stakeholder (yang berkepentingan) organisasi pergerakan mahasiswa yang turut mewarnai perjalanan sejarah bangsa. Mahasiswa merupakan elemen penting dalam pembangunan bangsa karena masa depan sebuah bangsa ditentukan oleh generasi mudanya yang akan melanjutkan estapet kepempinan.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang saat ini sudah memasuki usia emas yaitu 47 tahun, merupakan usia dewasa bagi sebuah organisasi pergerakan yang telah melewati pahit manisnya perjalanan pergerakan, setelah dilahirkan pada tanggal 29 Syawal 1384 H, bertepatan dengan 14 Maret 1964 M. IMM ikut berperan aktif baik sebagai organisai otonom (ortom) Muhammadiyah maupun sebagai elemen bangsa yang ikut mendidik dan mencerdaskan generasi muda. Dengan berdasar pada Al-Qur’an dan As-sunnah sebagai pegangan umat Islam, IMM terus berjuang untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita Muhammadiyah.
Pengertian dan Peran IMM
IMM merupakan salah satu organisasi otomon (ortom) yang dimiliki oleh Muhammadiyah yang khusus membina atau mempunyai ranah gerakan pada bidang kemahasiswaan. Mahasiswa merupakan generasi penerus yang sangat potensial, sehingga perlu adanya pembinaan yang berkelanjutan dengan tujuan yang jelas. Hal ini sesuai dengan tujuan IMM yaitu: Mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah, maka segala gerak dan langkah IMM bermuara pada tujuan Muhammadiyah. Namun bukan berarti IMM tidak independent dalam mengkritisi keadaan bangsa dan bertindak, tapi IMM tetap diberikan kebebasan berekspresi secara langsung. Dalam hal ini IMM masih tetap dapat menjalankan kegiatan-kegiatannya asalkan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Latar Belakang Berdirinya
Berdirinya IMM tidak lahir begitu saja akan tetapi ada faktor-faktor yang melatar belakangi berdirinya yaitu :
1. Faktor Intern
Permasalahan pembentukan kader-kader yang bertujuan untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita Muhammadiyah. Berdirinya beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) menjadi problem tersendiri bagaimana membina kader dalam ranah mahasiswa.
2. Faktor Ekstern
Adanya gejolak politik yang memanas yang mengancam eksistensi pergerakan mahasiswa khususnya kalangan mahasiwa Islam. Kemunculan faham Komunis yang bertentangan dengan ideologi Islam dan berkeingingan membubarkan organisasi-organisasi yang berbasis Islam.
Indentitas, Ranah Gerakan dan Tri Kompetensi Dasar IMM
Identitas IMM
Yang menjadikan sebuah organisasi berbeda dengan organisasi lainnya adalah adanya identitas tersendiri. Adapun identitas IMM adalah :
a). Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah organisasi kader yang bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan, dan kemahasiswaan dalam rangka mencapai tujuan muhammadiyah.
b). Sesuai dengan gerakan Muhammadiyah, maka Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah memantapkan gerakan dakwah di tengah-tengah masyarakat khususnya di kalangan mahasiswa.
c). Setiap anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah harus mampu memadukan kemampuan ilmiah dan akidahnya.
d). Oleh karena itu setiap anggota harus tertib dalam ibadah, tekun dalam studi dan mengamalkan ilmunya untuk melaksanakan ketakwaan dan pengabdiannya kepada Allah SWT
Trilogi/ Ranah Gerakan IMM
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai bagian dari organisasi kemahasiswaan tentunya memiliki ranah gerakan yang jelas yang di jadikan sebagai pedomanan dalam berbuat. Adapun Tanggung Jawab Ikatan Mahaiswa Muhammadiyah:
a). IMM sebagai Gerakan Dakwah Islam dalam ranah Keagamaan
b). IMM sebagai Gerakan Ilmu atau Intelektualitas dalam ranah Kemahasiswaan
c). IMM sebagai Gerakan Sosial-Politik dalam ranah Kemasyarakatan
Tri Kompetensi Dasar IMM
Tri kompetensi dasar ini yang menjadi ciri kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dengan bertolak kepada Trilogi IMM. Maka dalam perwujudan gerakannya seorang kader IMM akan mampu menampilkan identitas seperti berikut :
a). Religiusitas
b). Intelektualitas
c). Humanitas
Struktur Kepemimpinan
Struktur Kepemimpinan yang ada di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah sebagai berikut :
1. Dewan Pimipinan Pusat (DPP) adalah jenjang kepemimpinan IMM tingkat nasional yang berkantor di Ibu Kota Negara.
2. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) adalah jenjang kepempinan IMM tingkat wilayah atau provinsi yang berkedudukan di Ibu Kota Provinsi
3. Pimpinan Cabang (PC) adalah jenjang kepemimpina IMM tingkat daerah kota atau kabupaten yang berkedudukan di Kota /Kabupaten.
4. Koordinator Komisariat (KORKOM) adalah jenjang kepemimpinan IMM tingkat perguruan tinggi sebagai wakil cabang, setelah garis koordinasi cabang langsung ke Komisariat.
5. Pimpinan Komisariat (PK) adalah jenjang kepemimpinan IMM tingkat fakultas atau jurusan di perguruan tinggi.
Peran IMM terhadap Bangsa
Seiring perjalanan sejarah bangsa ini, IMM ikut menorehkan tintas emas dalam perjalanan sejarah bangsa. Dari mulai kelahirannya sampai saat ini IMM tidak lelah mengawal bangsa ini untuk terus berjalan direl yang seharusnya. Ketika Reformasi bergulir maka kader-kader IMM tampil menjadi yang terdepan sebut saja Prof. Dr. HM. Amien Rais (Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan MPR RI) yang menjadi tokoh kunci dalam memimpin Reformasi di negeri ini. Itulah sebagian kecil dari peran IMM.
0 komentar:
Posting Komentar